BISIP Siapkan Web Data Base Informasi RSNI
Bogor (19/10) –Dalam rangka menindaklanjuti hasil diskusi bersama penyusunan layanan informasi, BISIP mempersiapkan ‘rumah baru’ data base knowledge management untuk Rancangan Standar Nasional Indonesia (RSNI) BSIP, khususnya RSNI di bidang pertanian. BISIP sejak awal September mengupdate database Pengelolaan Kekayaan Intelektual yang sudah dikelola sejak masih Balai Pengelola Alih Teknologi (BPATP) dengan dokumen final RSNI3.
Memperkuat moto pelayanan publik BISIP yakni SMILE (Sistematik, Manageable/Tertata, TerIntegrasi, Legal dan Efektif, Efisien dan Ekonomis) maka web data base diarahkan sebagai wadah pengumpulan dokumen RSNI secara terintegrasi. Dokumen RSNI tersebut adalah RSNI yang dihasilkan oleh Komite Teknis (Komtek) yang ada di dalam pengelolaan BSIP. BISIP sebagai pengampu pelayanan informasi hasil standar instrumen, dalam hal ini RSNI3 hasil dari satker lingkup BSIP, akan mengelola dan menjadikan sistem tersebut bertumbuh, sebagaimana kebutuhan pelayanan publik di internal dan eksternal BSIP. Sekretaris BSIP, Dr. Haris Syahbuddin, dalam pertemuan sebelumnya menyampaikan bahwa sistem satu pintu terkait data dan dokumen RSNI harus disiapkan sejak awal. Dikesempatan lain, Kepala Badan Prof. Fadjry Djufry juga menekankan untuk memperkuat knowledge management agrostandar secara digital, artinya akses dokumen harus dipastikan mudah diakses.
Berangkat dari pemahaman yang sama maka layanan informasi melalui data base RSNI perlu mendapat dukungan semua pihak, apalagi amanah fungsi pengumpulan, pengelolaan, dan pelayanan informasi hasil standar instrumen melekat di seluruh UK/UPT. Fungsi tersebut tertuang dalam Permentan 19/2022 dan Permentan 13/2023 termasuk dalam rincian kelompok kerja dan tim kerja sebagaimana ditetapkan dalam Kepmentan 278 dan Kepmentan 279/2023. Nuning Nugrahani, selaku Kepala BISIP, menyampaikan bahwa untuk kemudahan penelusuran dokumen terutama tersimpannya dokumen RSNI yang valid maka integrasi data base menjadi penting untuk dibangun. Keberadaan integrasi mampu mengefisienkan dan mengefektifkan pengelolaan sistem dan aplikasi, termasuk konsentrasi penganggaran, tambah Nuning. (NN).